Medan | CNNIndonesia : Tempat hiburan malam (THM) Lotus menjadi sorotan warga sekitar karena beroperasi tanpa izin dan diduga menjadi sarang peredaran narkoba serta minuman keras. THM Lotus berada di Jalan Denai, Kelurahan Denai , Kecamatan Medan Denai beroperasi dari pukul 22.00 hingga 04.00 WIB, Selasa (22/04/25).
Warga sekitar, FK (46), menyampaikan kepada awak media kekesalannya terhadap suara dan hingar bingar musik yang berasal dari THM Lotus. Selain itu, ia juga prihatin dan khawatir dengan dugaan peredaran narkoba dan miras di tempat tersebut yang hampir di dominasi pengunjung anak - anak remaja.
"Kami resah dan khawatir dengan adanya THM Lotus ini. Peredaran narkoba dan miras beredar dengan mudahnya di dalam. Pihak kecamatan dan Polsek Medan Area harus menutup Lotus," ujar FK.
BS (52), warga lain yang berdomisili di sekitar THM Lotus, juga mengungkapkan hal yang sama karena pengunjung semua keluar dari Lotus dalam kondisi mabok berat.
"Sebelum keributan besar terjadi, kami berharap pihak berwajib segera bertindak," harapnya.
Kuat dugaan, obat-obatan terlarang yang beredar di THM Lotus didapatkan dari luar dan diedarkan kepada pengunjung dengan harga Rp 250.000 hingga Rp 300.000. Bandar narkoba yang diduga memasok obat-obatan terlarang tersebut berlokasi tidak jauh dari THM Lotus.
Warga sekitar mendesak pihak kepolisian dan kecamatan untuk segera menutup THM Lotus karena diduga tidak mengantongi izin keramaian dan hiburan malam.
"Ini merupakan pelanggaran yang sangat berat. THM Lotus dapat diberikan tindakan tegas dengan menutup lokasi ini," tegas warga.
Dari keluhan warga sekitar dan informasi yang di dapat, awak media coba konfirmasi langsung Camat Medan Denai, Tommy Sidabalok, namun beliau lagi ada kegiatan diluar.Pegawai kecamatan mengarahkan awak media kebagian trantib.
"Pimpinan kami lagi diluar, kalau untuk masalah tempat hiburan itu memang tidak pernah ada izin nya kami keluarkan.Sudah berulang kami melakukan teguran tempat hiburan malam itu secara resmi dan bersama sama Satpol PP pihak polsek pun sudah pernah menggeledah tempat itu"tutup pegawai kecamatan yang tidak mau nama nya dituliskan.(tim/red)